Buku “Neither The Spirit without The Flesh” karya Steven W. Tyra menganalisis secara mendalam doktrin eskatologi John Calvin tentang beatific vision (visiun beatifis/ melihat Allah). Argumen utama Tyra adalah bahwa pandangan Calvin—yang sering dianggap “Yunani” atau heterodoks oleh para pengkritiknya—justru berakar kuat pada teologi Kristen awal, seperti Irenaeus. Berlawanan dengan pandangan Skolastik Barat yang memfokuskan pada jiwa yang murni melihat Allah segera setelah kematian, Calvin bersikeras bahwa visiun penuh dan final memerlukan kebangkitan tubuh. Tyra menyimpulkan bahwa pemahaman Calvin yang “tidak memisahkan roh dari daging” ini memberikan koreksi teologis penting terhadap eskatologi modern yang cenderung “tanpa tubuh” dan menegaskan kembali pentingnya kebangkitan jasmani bagi harapan Kristen.